Rabu, 04 Januari 2012

Berbakti pada kedua orang tua

Allah SWT berfirman yg atinya “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu tidak menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dgn sebaik-baiknya. Jika salah seorang dari mereka atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu maka janganlah sekali-kali kamu berkata ‘ah’ kepada mereka dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yg mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dgn penuh kasih sayang dan ucapkanlah “Wahai Tuhanku rahmatilah mereka berdua sebagaimana mereka telah mendidik aku waktu kecil”.” . Kewajiban mengesakan Allah adl suatu kewajiban yg mutlak dan tak bisa diganggu gugat. Tauhid adl inti utama ajaran Islam. Di atasnya berdiri segala pokok dan cabang-cabang ajaran Islam. Tidaklah berarti amal seseorang jika ia berbuat syirik terhadap Allah krn syirik dapat menghapus segala kebajikan yg telah dibuat. Bahkan Allah tidak memberi ampunan bagi orang yg mati dalam keadaan syirik. Oleh krn itu perintah utk hanya menyembah dan mengesakan Allah selalu dikedepankan agar segala kebajikan yg dilakukan setelah itu diterima di sisi Allah. Lagi pula tidaklah pantas manusia menyekutukan Allah dgn apa pun krn segala seuatu selain Allah adl ciptaan-Nya. Selanjutnya Allah Subhaanahu wa Taala memerintahkan kita utk berbakti kepada orang tua dgn sebaik-baiknya. Dalam beberapa ayat Alquran perintah berbakti kepada orang tua selalu berada setelah perintah menyembah dan mengesakan Allah semata. Hal ini sangat tegas dalam menyatakan begitu pentingnya dan tingginya kedudukan orang tua terhadap anaknya di sisi Allah. Semua orang tahu arti dan nilai orang tua bagi mereka namun krn manusia ini banyak yg zalim dan bodoh banyak pula yg melalaikan orang tua dan mempergaulinya dgn buruk. Kalaulah kita sejenak merenung mengapa harus berbakti kepada orang tua niscaya kita akan mendapatkan banyak alasan yg tak dapat kita pungkiri. Namun saat ini banyak sekali anak-anak yg tak mengerti bagaimana berbakti kepada orang tua. Membantah menjadi hal yg biasa krn banyak gurunya di televisi begitu juga mengabaikan orang tua dan sebagainya. Allah kemudian melarang kita mengucapkan “ah” kepada orang tua kita. Nah jika mengucapkan “ah” saja tidak boleh maka kata-kata atau perbuatan yg lbh jelek dari itu tentu saja tidak boleh. Kemudian diikuti dgn larangan membentak dan menghardik dan tentu saja semua orang tahu bahwa hal itu tidak baik. Meski demikian banyak orang yg lalai kalau tidak diperingatkan. Kemudian Allah memerintahkan kita utk mengucapkan kata-kata yg penuh kemuliaan dan kasih sayang kepada mereka. Allah sebutkan bahwa semua itu jika mereka telah berusia lanjut. Hal ini bukan berarti ketika orang tua masih muda kemudian kita boleh saja mengucapkan “ah” dan lain sebagainya. Bukan begitu maksudnya. Disebutkan masa tua adl krn secara umum pada masa itulah orang tua banyak menyibukkan anak dan butuh perhatian lbh dari anaknya. Itu krn mereka sudah lemah dan butuh bantuan orang lain. Tentunya yg berkewajiban membantu adl anak-anaknya pertama kali. Nah pada situasi seperti inilah biasanya anak-anaknya banyak yg tidak sabar dalam melayani kebutuhan orang tuanya. Sering terjadi mereka malah mengeluh dan kesal lalu akhirnya mulai mengeluh di hadapan orang tuanya itu dan bahkan mengumpat serta menghardik. Ketidakpedulian inilah yg membuat banyak orang tua di Barat dikirim ke panti-panti jompo oleh anak-anaknya krn sang anak lbh mengutamakan kebebasan semu dari pada bakti kepada orang tuanya. Hal ini perlu kita waspadai agar tidak terjadi pada diri dan keluarga kita. Kejadian sepeti itu tak terbantahkan serta tak terobati sakitnya bagi orang tua telebih lagi jika diabaikan anaknya sendiri. Setelah perintah berkata-kata yg mulia dan baik Allah memerintahkan kita utk bersikap rendah diri dan penuh kasih sayang kepada mereka terutama pada masa usia lanjut. Karena pada saat itulah mereka lbh membutuhkannya. Bukankah pada masa mudanya merekalah yg lbh banyak memberi kita kasih sayang? Kemudian diikuti oleh perintah utk berdoa bagi mereka yaitu mendoakan agar Allah memberikan rahmat kasih sayang-Nya kepada mereka berdua sebagaimana mereka berdua telah mendidik sang anak dgn penuh kasih sayang waktu kecil dulu. Lafal ayat ini bisa kita jadikan doa utk orang tua kita “Rabbirhamhuma kamaa rabbayaanii shagiira.” Artinya “Tuhanku.. rahmatilah mereka berdua sebagaimana mereka telah mendidikku waktu kecil.” Sudahkan kita mendoakan orang tua kita tiap selesai salat lima waktu atau di lain kesempatan? Apa yg telah kita lakukan utk orang tua kita? Sudahkah kita membayangkan apa yg akan terjadi pada kita jika hidup tanpa orang tua? Apakah jasa-jasanya telah kita balas? Mampukah kita membalasnya? Ataukah harta dan kekayaan kita mampu menggantikan segala jasa orang tua kita? Masih banyak pertanyaan yg perlu kita renungkan dan camkan pada diri kita. Wallahu al-musta’aan. . Al-Islam - Pusat Infomasi dan Komunikasi Islam Indonesia
sumber file al_islam.chm

Tentang Universitas Bina Darma



UBD berdiri atas penggabungan 3 (tiga) Sekolah Tinggi  berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor : 112/D/0/2002 tanggal 7 Juni 2002 yaitu STMIK Bina Darma (Surat Keputusan Mendikbud RI. Nomor : 027/D/O/1994, tanggal 18 Mei 1994), STIE Bina Darma (SK. Mendikbud RI. Nomor : 046/D/O/1994, tanggal 7 Juli 1994), dan STBA Bina Darma (Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor : 143/D/0/2001 tanggal 27 Agustus 2001).
Universitas Bina Darma adalah Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang mengasuh dan mengembangkan ilmu dan keahlian profesional pada 7 (tujuh) fakultas (Fakultas Ilmu Komputer, Fakultas Ekonomi, Fakultas Bahasa dan Sastra, Fakultas Teknik, Fakultas Psikologi, Fakultas Ilmu Komunikasi, dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan) dengan program studi unggulan tiap fakultas yang berada di Sumatera Selatan. Universitas Bina Darma mempunyai komitmen untuk menciptakan lulusan yang siap kerja dan dapat diterima di masyarakat. Untuk itulah Universitas Bina Darma mengusahakan Sertifikasi dari International Organization for Standarization ( ISO 9001:2000 ), dan pada tanggal 7 Juli 2003 telah memperoleh Sertifikasi dengan nomor Registrasi 04100. 30981. Dengan telah ditetapkan sistem manajemen mutu ISO 9001 : 2000 di Universitas Bina Darma maka setiap aktivitas dilaksanakan dengan terencana dan hasilnya dapat diukur secara objektif. Hal ini berarti proses belajar mengajar di Universitas Bina Darma telah sesuai dengan persyaratan dan peraturan yang berlaku, sehingga lulusannya sesuai dengan apa yang diharapkan oleh masyarakat.
UBD secara aktif mengembangkan kerja sama di dalam maupun luar negeri yang saat ini tercatat memiliki perjanjian dengan UBD diantaranya adalah: University of Industri Selangor (UNISEL) Malaysia, Sun Microsystem, Barring Edu Training Sdn Bhd-Malaysia, Pearson VUE Authorised Center-India, NIIT Antilles NV – Neteherlands, Planet Edupro Indonesia (University of Cambridge English for Speakers of Other languages (ESOL) Authorised Main Center), Cisco Networking Academy, Stichting Hogeschool Zeeland (HZ)-Holland, dan NPO International Japanese Education Center.

Renungan Malam

Renungan penuh hikmah, renungan hidup penuh manfaat, renungan hati penuh makna, renungan malam penuh tujuan, renungan harian penuh arti,  renungan cinta menumbuhkan rasa cinta dan kasih sayang, renungan Islam penuh berkah, karena renungan adalah sarana yang tepat untuk introspeksi diri, karena renungan bisa sebagai motivasi hidup, dan untuk inilah aku tulisakan catatan renungan hidupku sebagai pengingat diri. Di keheningan malam ini, saat bulan purnama menyinari bumi, aku merasa ingin sekali menuliskan sesuatu tentang catatan renunganku saat sepertiga malam ini. Semoga catatan renungan ini banyak membawa hikmah dan manfaat untuk diri sendiri, keluarga dan tak lupa untuk  sahabat-sahabatku. Dan sebagai pedoman hidupku bahwa renungan adalah awal dari petualangan dan perjalanan  hidup, bukan sebagai akhir dari usaha dan ikhtiar kita.
Setiap orang akan berbeda dalam menyikapi berbagai gejolak hidupnya. Menyikapi hidup dan kehidupan terkadang gampang-gampang susah. Gampang untuk bicara, susah untuk dijalankan. Adakalanya kita bisa berpikiran jernih sehingga semuanya nampak indah, dan adakalanya hati kita dalam keadaan  gelap sehingga keluh kesah pun tak dapat dihindari.  Keluh kesah dan ketenangan silih berganti menyelimuti perjalanan hidup kita. Dan semuanya sudah menjadi hukum Allah bahwa kehidupan ini memang selalu berputar dan berpasang-pasangan, yang menjadikannya sebagai ujian, pelajaran, cobaan dan peringatan bagi orang-orang yang berpikir.
Manusia dengan perbedaan cara pandangnya, selalu menanti kehadiran masa-masa yang tenang sehingga bisa menjadikannya sebagai sebuah kebahagiaan dan ketentraman yang dalam. Masa-masa yang tenang ini akan sangat berdampak pada penjernihan akal dan pikiran manusia.  Tetapi tidak sedikit pula manusia yang dapat merasakan ketenangan hati dengan tidak terpengaruh tempat dan waktu.  Bagi mereka, suasana ramai maupun sepi, malam ataupun siang, semuanya sama karena sudah terpancar sinar ketenangan dan kedamaian dalam hatinya. Sungguh beruntung orang yang memiliki tipe seperti itu.
Lain dengan mereka, lain pula dengan diriku. Aku termasuk orang yang sangat menikmati kesunyian malam. Bagiku, suasana malam menjelang pagi adalah masa-masa yang selalu indah untuk aku nikmati, sungguh suasana yang sangat menenggelamkan segala kegelisahan dan kekacauan pikiranku. Teringat akan masa lalu yang penuh kebahagiaan bersama orangtua dan saudara kandungku, teringat akan masa kecilku saat bermain bersama sahabat-sahabatku, teringat masa penuh keceriaan bersama kawan-kawanku semasa sekolah. Terkadang semuanya membuat hati larut dalam kerinduan yang dalam.
Aku semakin percaya bahwa memang benar Allah memuliakan sepertiga malam terakhir bagi orang-orang yang hendak beribadah kepada-Nya. Saat itulah diri kita merasa sendirian kecuali Sang Khalik yang selalu terjaga dan menemani kita. Saat itulah diri kita merasa bukanlah apa-apa, terlalu kecil diri kita dihadapan Allah tetapi akan menjadi mulia bila kita mampu bertaqwa dengan sebenar-benarnya taqwa. Ketenangan dan kedamaian hatiku terasa memuncak manakala aku mendapatkan sepertiga malam yang penuh keberkahan dan ampunan-Nya. Tiada waktu yang paling indah bagiku kecuali di sepertiga malam terakhir itu.
Dan alangkah beruntungnya jika kita bisa memanfaatkan sepertiga malam itu untuk melakukan ibadah kepada Allah yang telah menciptakan kita, memohon ampunan-Nya serta mensyukuri atas segala karunia-Nya. Akan tetapi segala sesuatu yang berkaitan dengan ibadah, tentunya tidak akan pernah terlepas dari godaan syaitan laknatullah. Mereka menggoda manusia untuk malas bangun malam, mereka lebih menyukai manusia yang tertidur lelap dengan mimpi indahnya, mereka senang bila manusia tertidur pulas dengan selimut hangatnya. Itulah tipu daya syaitan laknatullah agar manusia tidak mengambil keuntungan besar dari sepertiga malamnya.
Segala kondisi adalah tantangan dan setiap masa adalah cobaan, namun di balik itu terdapat hikmah yang besar untuk orang-orang yang berpikir. Berpikir untuk menjawab semua tantangan, berpikir untuk teguh dalam menghadapi cobaan. Namun bagiku kesunyian malam tetaplah sebuah ketenangan yang sesungguhnya, penuh hikmah dan pahala. Lain orang lain pula cara mencari ketenangannya, dan aku selalu berharap mendapatkan ketenangan di kesunyian malam yang berujung kebahagiaan di panasnya siang.

Kerendahan hati

Kalau engkau tak mampu menjadi beringin
yang tegak di puncak bukit
Jadilah belukar, tetapi belukar yang baik,
yang tumbuh di tepi danau
Kalau kamu tak sanggup menjadi belukar,
Jadilah saja rumput, tetapi rumput yang
memperkuat tanggul pinggiran jalan
Kalau engkau tak mampu menjadi jalan raya
Jadilah saja jalan kecil,
Tetapi jalan setapak yang
Membawa orang ke mata air
Tidaklah semua menjadi kapten
tentu harus ada awak kapalnya….
Bukan besar kecilnya tugas yang menjadikan tinggi
rendahnya nilai dirimu
Jadilah saja dirimu….
Sebaik-baiknya dari dirimu sendiri…

Profil SriwijayaFC

Profil LembagaBerdiri: 1976 (Persijatim Jakarta Timur)
Alamat: Komp. Palembang Square, Jl. Angkatan 45 / Jl. POM IX No.R-130 Indonesia
Surat Elektronik: sfc@sriwijaya-fc.com
Laman Resmi: http://www.sriwijaya-fc.com
Presiden Club: Dodi Reza Alex Noerdin
Stadion: Gelora Sriwijaya

Liga Indonesia
2005: Peringkat ke-9, Wilayah Barat
2006: Peringkat ke-6, Wilayah Barat
2007: Juara

Superliga Indonesia
2008/09: Peringkat ke-5
2009/10: Peringkat ke-8

Piala Indonesia
2005: Putaran 2
2006: Putaran 1
2007: Juara
2008/09: Juara
2009/10: Juara

Liga Champions AFC
2009: Babak Grup
2010: Babak Play-Off

Piala AFC
2010: 16 Besar

Community Shield Indonesia
2010: Juara

Inter Island Cup
2010: Juara

Jadwal Sriwijayafc

TanggalHariKandangTandangKompetisiSkorSkor
03 Des 2011SeninPelita JayaSriwijaya FCISL1-3
07 Des 2011RabuPersibSriwijaya FCISL1-0
11 Des 2011MingguSriwijaya FCPSPSISL2-1
18 Des 2011MingguSriwijaya FCPersijaISL2-1
04 Jan 2012RabuPerselaSriwijaya FCISL-
08 Jan 2012MingguAremaSriwijaya FCISL-
12 Jan 2012RabuSriwijaya FCGresik UnitedISL-
16 Jan 2012MingguSriwijaya FCPersibaISL-
24 Jan 2012SeninPersiwaSriwijaya FCISL-
28 Jan 2012SabtuPersipuraSriwijaya FCISL-
04 Feb 2012SabtuSriwijaya FCPersidafonISL-
08 Feb 2012RabuSriwijaya FCDeltrasISL-
16 Feb 2012KamisPSAPSriwijaya FCISL-
20 Feb 2012SeninPSMSSriwijaya FCISL-

Selasa, 03 Januari 2012

Tentang puisi sederhana


Puisi kacau balau di tengah malam benar-benar mengusikku. Puisi itu nampak puitis, susunannya tak menarik. Yang mengetuk adalah kedalaman dibalik puisimu yang selalu dikirim tengah malam. Puisi itu mengilhami untuk merekat kata-kata yang kuanggap bernas. Daku bertanya, kegalauan apa yang menimpamu? Apakah daku andil didalamnya?

Sobat,
Kesederhanaan adalah mengupayakan keseimbangan hidup. Seimbang dalam ruhiyah (Spiritual), materi, kemanusiaan (Humanity), dan etika (moral). Jujur pada diri sendiri, mengakui kesalahan dan memperbaiki. Mengupayakan berarti rela terhadap hasil upaya. Sobat, berusahalah walau sekecil kau berbuat. Menanti-nanti permata itu menggelisahkan, memanjangkan angan. Daku sungguh bosan.


Sobat,
Masih juga kau medobel kata kesederhanaan. Kali ini daku akan mengulas konsep kesederhanaan cintaku. Bagiku cinta harus memiliki. Mungkin kau akan bilang naif. Karena sering kali orang melontar ’Cinta tak harus memiliki”. Sobat, daku tak sanggup mencinta tanpa memilikinya. Kau tahu, bila daku jatuh cinta dan yakin tak bisa memilikinya. Daku mengulang-ulang doa: ”Ya Allah, jangan biarkan aku jatuh cinta pada sesuatu yang tidak berhak dan tidak layak”.

Kenapa harus memiliki? Karena aku akan sangat terluka melihat orang yang kucinta menderita sedangkan daku tak bisa berbuat apa-apa, sementara daku tak punya hak. Bagaimana aku bisa menyentuh tangannya, menghapus air matanya. Perih, sakit, mengiris hatiku. Menurutku, kesiaan saja, mentautkan cinta yang bukan milik kita.
Kesederhanaan cinta adalah menerima apa adanya yang dibingkai ridha Ilahi. Tak kurang tak lebih. Tak menganggumi sehingga kecewa jika tak sesuai selera. Kesediaan mengarungi hidup dengan mutlak menerima ketidaksempurnaan. Sebab, yang disebut kesempurnaan hakiki adalah ketidaksempurnaan yang menembus segala keterbatasan.
Maka, hargailah utuh cinta yang telah dikau miliki. :)

kesederhanaan hidup berawal dari kerendahan hati


Apabiila setiap jiwa ditanya apakah kalian mau harta yg banyak mungkin semua akan serentak menjawab "iya", keinginan untuk memiliki harta tak pernah mengenal laki2 maupun wanita, apakah itu pejabat ataupun rakyat biasa, tapi apabila setiap insan ditanya maukah kalian hidup dalam kesederhanaan mgkn hanya segelintir orang saja yang mau menjawab iya. Mungkin wajar apabila seorang pejabat atau rakyat biasa mempunyai keinginan hartayg banyak,tapi sunnguh sinis rasanya bila seorang mubaligh,ustadz,ustadzah dll mempunyai keinginan berlebih-lebihan untuk mendapat harta/upah yg banyak dari ceramah2 yg dia berikan, lebih2 lagi apabila seorang akhwat yg mengatas namakan jilbaber yg berjuang di jalan dakwah mempunyai keinginan duniawi yg luar biasa." apabila mereka ditanya buat apa kau kejar harta duniawi?" mereka menjawb dgn spkulasi yg membohongi hati nurani sendiri!. rasululllah mengajarkan kepada kita untuk hidup dalam kesederhanaan" laisal ghina 'an kastrotil 'arodhi wala kinnal ghinna ghinnafsi" Bukanlah kekayaan itu dari banyak nya harta tapi kekayaan itu adalah rasa cukup yg di dalam hati (HR.bukhari no.6446,HR muslim no.1051 dari Abu Hurairah)

in My Opinion
Mungkin kesederhanaan adalah kerendahan hati dan cara bersykur kita atas apa yang tlah termiliki... bukan nya menanti dan mencari yang tak ada.,