Renungan
penuh hikmah, renungan hidup penuh manfaat, renungan hati penuh makna,
renungan malam penuh tujuan, renungan harian penuh arti, renungan cinta
menumbuhkan rasa cinta dan kasih sayang, renungan Islam penuh berkah,
karena renungan adalah sarana yang tepat untuk introspeksi diri, karena renungan bisa sebagai motivasi
hidup, dan untuk inilah aku tulisakan catatan renungan hidupku sebagai
pengingat diri. Di keheningan malam ini, saat bulan purnama menyinari
bumi, aku
merasa ingin sekali menuliskan sesuatu tentang catatan renunganku saat
sepertiga malam ini. Semoga catatan renungan ini banyak membawa hikmah
dan manfaat untuk diri sendiri, keluarga dan tak lupa untuk
sahabat-sahabatku. Dan sebagai pedoman hidupku bahwa renungan adalah
awal dari petualangan dan perjalanan hidup, bukan sebagai akhir dari
usaha dan ikhtiar kita.
Setiap orang akan berbeda dalam menyikapi berbagai gejolak hidupnya.
Menyikapi hidup dan kehidupan terkadang gampang-gampang susah. Gampang
untuk bicara, susah untuk dijalankan. Adakalanya kita bisa berpikiran
jernih sehingga semuanya nampak indah, dan adakalanya hati kita
dalam keadaan gelap sehingga keluh kesah pun tak dapat dihindari.
Keluh kesah dan ketenangan silih berganti menyelimuti perjalanan hidup
kita. Dan semuanya sudah menjadi hukum Allah bahwa kehidupan ini memang
selalu berputar dan berpasang-pasangan, yang menjadikannya sebagai
ujian, pelajaran, cobaan dan peringatan bagi orang-orang yang berpikir.
Manusia dengan perbedaan cara pandangnya, selalu menanti kehadiran
masa-masa yang tenang sehingga bisa menjadikannya sebagai sebuah
kebahagiaan dan ketentraman yang dalam. Masa-masa yang tenang ini akan
sangat berdampak pada penjernihan akal dan pikiran manusia. Tetapi
tidak sedikit pula manusia yang dapat merasakan ketenangan hati dengan
tidak terpengaruh tempat dan waktu. Bagi mereka, suasana ramai maupun
sepi, malam ataupun siang, semuanya sama karena sudah terpancar sinar
ketenangan dan kedamaian dalam hatinya. Sungguh beruntung orang yang
memiliki tipe seperti itu.
Lain dengan mereka, lain pula dengan diriku. Aku
termasuk orang yang sangat menikmati kesunyian malam. Bagiku, suasana
malam menjelang pagi adalah masa-masa yang selalu indah untuk aku
nikmati, sungguh suasana yang sangat menenggelamkan segala kegelisahan
dan kekacauan pikiranku. Teringat akan masa lalu yang penuh kebahagiaan
bersama orangtua dan saudara kandungku, teringat akan masa kecilku saat bermain bersama sahabat-sahabatku,
teringat masa penuh keceriaan bersama kawan-kawanku semasa sekolah.
Terkadang semuanya membuat hati larut dalam kerinduan yang dalam.
Aku semakin percaya bahwa memang benar Allah memuliakan sepertiga malam
terakhir bagi orang-orang yang hendak beribadah kepada-Nya. Saat itulah
diri kita merasa sendirian kecuali Sang Khalik yang selalu terjaga dan
menemani kita. Saat itulah diri kita merasa bukanlah apa-apa, terlalu
kecil diri kita dihadapan Allah tetapi akan menjadi mulia bila kita
mampu bertaqwa dengan sebenar-benarnya taqwa. Ketenangan dan kedamaian
hatiku terasa memuncak manakala aku mendapatkan sepertiga malam yang
penuh keberkahan dan ampunan-Nya. Tiada waktu yang paling indah bagiku
kecuali di sepertiga malam terakhir itu.
Dan alangkah beruntungnya jika kita bisa memanfaatkan sepertiga malam
itu untuk melakukan ibadah kepada Allah yang telah menciptakan kita,
memohon ampunan-Nya serta mensyukuri atas segala karunia-Nya. Akan
tetapi segala sesuatu yang berkaitan dengan ibadah, tentunya tidak akan
pernah terlepas dari godaan syaitan
laknatullah. Mereka menggoda manusia untuk malas bangun malam, mereka
lebih menyukai manusia yang tertidur lelap dengan mimpi indahnya, mereka
senang bila manusia tertidur pulas dengan selimut hangatnya. Itulah
tipu daya syaitan laknatullah agar manusia tidak mengambil keuntungan
besar dari sepertiga malamnya.
Segala kondisi adalah tantangan dan setiap masa adalah cobaan, namun
di balik itu terdapat hikmah yang besar untuk orang-orang yang berpikir.
Berpikir untuk menjawab semua tantangan, berpikir untuk teguh dalam
menghadapi cobaan. Namun bagiku kesunyian malam tetaplah sebuah
ketenangan yang sesungguhnya, penuh hikmah dan pahala. Lain orang lain
pula cara mencari ketenangannya, dan aku selalu berharap mendapatkan ketenangan di kesunyian malam yang berujung kebahagiaan di panasnya siang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar