Allah SWT berfirman yg atinya “Dan Tuhanmu telah memerintahkan
supaya kamu tidak menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik
pada ibu bapakmu dgn sebaik-baiknya. Jika salah seorang dari mereka atau
kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu maka janganlah
sekali-kali kamu berkata ‘ah’ kepada mereka dan janganlah kamu membentak
mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yg mulia. Dan
rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dgn penuh kasih sayang dan ucapkanlah “Wahai Tuhanku rahmatilah mereka berdua sebagaimana mereka telah mendidik aku waktu kecil”.”
. Kewajiban mengesakan Allah adl suatu kewajiban yg mutlak dan tak bisa
diganggu gugat. Tauhid adl inti utama ajaran Islam. Di atasnya berdiri
segala pokok dan cabang-cabang ajaran Islam. Tidaklah berarti amal
seseorang jika ia berbuat syirik terhadap Allah krn syirik dapat
menghapus segala kebajikan yg telah dibuat. Bahkan Allah tidak memberi
ampunan bagi orang yg mati dalam keadaan syirik. Oleh krn itu perintah
utk hanya menyembah dan mengesakan Allah selalu dikedepankan agar segala
kebajikan yg dilakukan setelah itu diterima di sisi Allah. Lagi pula
tidaklah pantas manusia menyekutukan Allah dgn apa pun krn segala seuatu
selain Allah adl ciptaan-Nya. Selanjutnya Allah Subhaanahu wa Taala
memerintahkan kita utk berbakti kepada orang tua dgn sebaik-baiknya.
Dalam beberapa ayat Alquran perintah berbakti kepada orang tua selalu
berada setelah perintah menyembah dan mengesakan Allah semata. Hal ini
sangat tegas dalam menyatakan begitu pentingnya dan tingginya kedudukan
orang tua terhadap anaknya di sisi Allah. Semua orang tahu arti dan
nilai orang tua bagi mereka namun krn manusia ini banyak yg zalim dan
bodoh banyak pula yg melalaikan orang tua dan mempergaulinya dgn buruk.
Kalaulah kita sejenak merenung mengapa harus berbakti kepada orang tua
niscaya kita akan mendapatkan banyak alasan yg tak dapat kita pungkiri.
Namun saat ini banyak sekali anak-anak yg tak mengerti bagaimana
berbakti kepada orang tua. Membantah menjadi hal yg biasa krn banyak
gurunya di televisi begitu juga mengabaikan orang tua dan sebagainya.
Allah kemudian melarang kita mengucapkan “ah” kepada orang tua kita. Nah
jika mengucapkan “ah” saja tidak boleh maka kata-kata atau perbuatan yg
lbh jelek dari itu tentu saja tidak boleh. Kemudian diikuti dgn
larangan membentak dan menghardik dan tentu saja semua orang tahu bahwa
hal itu tidak baik. Meski demikian banyak orang yg lalai kalau tidak
diperingatkan. Kemudian Allah memerintahkan kita utk mengucapkan
kata-kata yg penuh kemuliaan dan kasih sayang kepada mereka. Allah
sebutkan bahwa semua itu jika mereka telah berusia lanjut. Hal ini bukan
berarti ketika orang tua masih muda kemudian kita boleh saja
mengucapkan “ah” dan lain sebagainya. Bukan begitu maksudnya. Disebutkan
masa tua adl krn secara umum pada masa itulah orang tua banyak
menyibukkan anak dan butuh perhatian lbh dari anaknya. Itu krn mereka
sudah lemah dan butuh bantuan orang lain. Tentunya yg berkewajiban
membantu adl anak-anaknya pertama kali. Nah pada situasi seperti inilah
biasanya anak-anaknya banyak yg tidak sabar dalam melayani kebutuhan
orang tuanya. Sering terjadi mereka malah mengeluh dan kesal lalu
akhirnya mulai mengeluh di hadapan orang tuanya itu dan bahkan mengumpat
serta menghardik. Ketidakpedulian inilah yg membuat banyak orang tua di
Barat dikirim ke panti-panti jompo oleh anak-anaknya krn sang anak lbh
mengutamakan kebebasan semu dari pada bakti kepada orang tuanya. Hal ini
perlu kita waspadai agar tidak terjadi pada diri dan keluarga kita.
Kejadian sepeti itu tak terbantahkan serta tak terobati sakitnya bagi
orang tua telebih lagi jika diabaikan anaknya sendiri. Setelah perintah
berkata-kata yg mulia dan baik Allah memerintahkan kita utk bersikap
rendah diri dan penuh kasih sayang kepada mereka terutama pada masa usia
lanjut. Karena pada saat itulah mereka lbh membutuhkannya. Bukankah
pada masa mudanya merekalah yg lbh banyak memberi kita kasih sayang? Kemudian diikuti oleh perintah utk berdoa bagi mereka yaitu mendoakan agar Allah memberikan rahmat kasih sayang-Nya kepada mereka berdua sebagaimana mereka berdua telah mendidik sang anak dgn penuh kasih
sayang waktu kecil dulu. Lafal ayat ini bisa kita jadikan doa utk orang
tua kita “Rabbirhamhuma kamaa rabbayaanii shagiira.” Artinya “Tuhanku..
rahmatilah mereka berdua sebagaimana mereka telah mendidikku waktu
kecil.” Sudahkan kita mendoakan orang tua kita tiap selesai salat lima
waktu atau di lain kesempatan? Apa yg telah kita lakukan utk orang tua
kita? Sudahkah kita membayangkan apa yg akan terjadi pada kita jika
hidup tanpa orang tua? Apakah jasa-jasanya telah kita balas? Mampukah
kita membalasnya? Ataukah harta dan kekayaan kita mampu menggantikan
segala jasa orang tua kita? Masih banyak pertanyaan yg perlu kita
renungkan dan camkan pada diri kita. Wallahu al-musta’aan. . Al-Islam - Pusat Infomasi dan Komunikasi Islam Indonesia
sumber file al_islam.chm